SEJARAH
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda
sekitar tahun 1865 Perusahaan Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan
milik Belanda, dengan nama Bagelen Thee & Kina Maatschappij yang dikelola oleh NV John Peet yang
berkantor di Jakarta. Ketika revolusi kemerdekaan meletus, perusahaan diambil
alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan para pekerjanya diangkat menjadi
Pegawai Perkebunan Negara (PPN). Setelah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1950
perusahaan diserahkan kembali kepada pemilik semula yaitu Bagelen Thee &
Kina Maatschappij. Pada tahun 1954 perusahaan dijual kepada NV Eks PPN Sindoro
Sumbing, perusahaan yang didirikan oleh Eks Pegawai Perusahaan Perkebunan
Negara. Pada Tahun 1957 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan
Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru dengan nama NV
Tambi dan sekarang dengan nama PT. Perkebunan Tambi.
PT Tambi terletak 16 km utara dari
kota wonosobo, dan terletak di lereng sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing bagian Jawa
Tengah. Ketinggian Perkebunan Tambi ini adalah 2100 meter di atas permukaan
laut, Luasnya 230 Hektar dan di bagi menjadi 3 Unit.
Unit
perkebunan yang ada di NV Tambi :
ü Unit
Tambi
ü Unit
Bedakah
ü Unit
TanjungSari
PT Tambi juga menyediakan beberapa fasilitas yaitu penginapan atau wisma dan juga
jika Anda ingin menggunakan jasa guide atau pemandu wisata untuk berkeliling
perkebunan teh sekalian melihat cara pemetikan daun teh alami PT Tambi pun menyediakannya. Di PT Tambi
sendiri terdapat 3 paket wisata yaitu :
ü Standard : Snack + minum teh
ü Eklusif : welcome drink + snack
+ makan siang + minum the
ü Eklusif
Order : makan siang + snack +
game 5-6 jam
Terdapat
2 macam jenis teh yang pasarkan yaitu:
ü Green
tea
ü Black
tea
PT Tambi mengolah produk bahan baku pucuk teh menjadi teh kering jenis teh hitam
yang siap dikonsumsi. Proses pengolahan dari bahan baku menjadi teh siap
dikonsumsi sebagai berikut:
1. Pelayuan untuk mengurangi kandungan air dalam pucuk sekitar 48-50% secara merata setiap bagian pucuk agar konsentrasi polifenol dan enzim meningkat sehingga cocok untuk oksidasi
2. Penggulungan, penggilingan dan sortasi basah. Penggulungan bertujuan agar daun memar dan dinding sel rusak sehingga cairan sel keluar dipermukaan dengan merata, sedangkan penggilingan untuk mengecilkan gulungan menjadi partikel yang sesuai kehendak pasar, memotong hasil penggulungan menjadi ukuran yang lebih pendek dan memperoleh bubuk sebanyak-banyaknya.
3. Oksidasi enzimatis merupakan oksidasi senyawa polifenol dengan bantuan enzim.
4. Pengeringan untuk menghentikan oksidasi enzimatis senyawa polifenol dalam teh dan mengurangi kadar air hingga mencapai 3%.
5. Sortasi kering untuk membersihkan bubuk dari serat, tangkai dan bahan-bahan lain
6. Pengemasan/pengepakan dan Gudang. Proses ini untuk menjaga dan mempertahankan kadar air tetap 3-4% dan kualitas teh tetap baik dan awet.
Hasil pabrik teh PT Tambi sebagian besar
[70-80%] di ekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Canada, Jerman,
Polandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Rusia, Irak, Uni Emirat Arab dan
sebagian kecil sisanya dipasarkan di dalam negeri.Perusahaan ini memproduksi
teh hitam dengan nomor dan jenis teh yang disesuaikan oleh permintaan pasar.
Perekrutan Tenaga Kerja dibagi
menjadi 3:
1.
Borong Tetap (Pendidikan minimal SMP)
2.
Karyawa 2 (Pendidikan minimal SMA dan sederajat)
3.
Karyawan 1 (Pendidikan minimal D3 dan S1)
Training
dilakukan selama 6 bulan pada semua tenaga kerja.
SOP PT Tambi : Masuk keja pada
pukul 06.30-14.00 dan waktu istirahat pukul 9.30-10.00 yaitu 30menit.
Dan sistem
pembuangan limbah di perkebunan Teh Tambi tidak terdapat tempat pembuangan
limbah dikarenakan dikelola secara Organik sehingga tidak menghasilkan limbah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar